Puskesmas Meurah Mulia Meresmikan Rumah Tunggu Kelahiran



Aceh Utara - Kepala UPTD Puskesmas Meurah Mulia, Nurzahri, SKM, kamis (27/09) membuka peresmian Rumah Tunggu Kelahiran (RTK) gratis yang merupakan Salah satu upaya Pemerintah Kabupaten Aceh Utara dalam lingkungan UPTD Puskesmas Meurah Mulia Kecamatan Meurah Mulia untuk menurunkan angka kematian ibu akibat keterlambatan penanganan pada ibu hamil, bersalin dan nifas adalah disediakannya rumah tunggu kelahiran.

Rumah tunggu kelahiran adalah suatu tempat atau ruangan yang berada dekat fasilitas kesehatan (RS, Puskesmas, Poskesdes) yang dapat digunakan sebagai tempat tinggal sementara ibu hamil dan pendampingnya (suami/kader atau keluarga) selama beberapa hari, saat menunggu persalinan tiba dan beberapa hari setelah bersalin. Rumah Tunggu Kelahiran ini merupakan inisiasi dari Puskesmas untuk membantu persalinan ibu yang selama ini dilakukan di praktek bidan ataupun Rumah Sakit.

Kepala Puskesmas, Kapolsek, Danramil, Tokoh Masyarakat dan Bidan Desa saat pemotongan pita sebagai tanda peresmian Rumah Tunggu Kelahiran (RTK) lingkung UPTD Puskesmas Meurah Mulia Kabupaten Aceh Utara
Bapak Kapolsek Meurah Mulia memotong pita secara simbolis sebagai tanda telah dimeresmikan rumah tunggu kelahiran di Kecamatan Meurah Mulia. Acara tersebut di fasilitasi oleh UPTD Puskesmas Meurah Mulia sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Aceh Utara. Acara tersebut dihadiri oleh Dinas Kesehatan Aceh Utara, Bapak Camat, Danramil, Kapolsek, MPU kecamatan Meurah Mulia, Geuchik, tokoh masyarakat dan para bidan yang bertugas di puskesmas Meurah Mulia.

Sebelum peresmian RTK ini dilakukan, MPU melakukan serangkaian kegiatan peusijuk dan berdoa bersama supaya diberikan keberkahan atas pelaksanaan pertolongan persalinan dikemudian hari. Disisi lain ibu Juli juga sangat mengapresiasi atas inisiasi Puskesmas dalam membuka RTK ini, karena RTK ini dipandang perlu kehadirannya ditengah-tengah masyarakat Kecamatan Meurah Mulia, "jika sebelumnya masyarakat pelosok melahirkan dibantu oleh dukun, kemudian ketersediaan bidan di desa-desa juga dianggap belum efektif memberikan pelayanan kebidanan dalam konteks kelahiran dirumah-rumah penduduk, saat ini RTK sebagai solusi keterbatasan akses masyarakat menjangkau tempat pelayanan kebidanan. Artinya ibu-ibu pra persalinan dapat menerima pertolongan persalinan di Fasilitas kesehatan sehingga meminimalisir resiko persalinan yang terjadi, apalagi Meurah Mulia memiliki 50 desa yang jumlah penduduknya mencapai 20.220 jiwa, imbuhnya"


Danramil Meurah Mulia juga mendukung dibukanya RTK ini, beliau mengharapkan kepada kepala puskesmas supaya memberikan operasional yang memadai baik peralatan medis maupun operasional petugas sehingga dapat standbay 24 jam di rumah tunggu kelahiran ini tanpa keluhan apapun sehingga masyarakat penerima manfaat dapat merasakan kepuasan atas program yang dilaksanakan ini. Beliau juga menghimbau kepada para bidan supaya bekerja profesional dan iklas karena banyak tantangan yang akan dihadapi dalam mewujudkan setiap program yang telah direncanakan.




No comments

Powered by Blogger.